08 Agustus 2008

Dampak Berzinah

Oleh Agus Triyatno

Al kisah, seorang perempuan yang dituduh berzinah dihakimi warga. Tiba-tiba muncul seseorang dari keramaian warga melindungi perempuan itu.

Dia berseru, “Siapa saja boleh menghakimi perempuan ini jika dirinya benar-benar bersih dari dosa.”

Anehnya, setelah seruan itu, para warga justru pergi meninggalkan perempuan itu. Tak ada lagi yang menghakimi. Termasuk orang yang berseru tadi. Konon kabarnya, orang yang berseru itu adalah Nabi Isa AS.

Berzinah adalah perbuatan sex laki-laki dan perempuan tanpa akad pernikahan. Bobot zinah ini bisa bermacam-macam tergantung apa yang dilakukannya. Mulai dari lirikan, rayuan, rangsangan, rabaan, ciuman hingga puncaknya adalah berhubungan kelamin.

Perbuatan zinah ini bukan hanya dibenci warga tapi juga oleh Allah SWT. Karena itu, di Al Qur’an tertulis perintah untuk menjauhi zinah (lihat Q.S. Al Isra’, 17:32). Menjauhi berarti termasuk hal yang dapat menyebabkan zinah sedari awal. Bukan hanya puncak zinahnya saja.

Perbuatan zinah berdampak bagi kehidupan pelakunya di dunia dan akhirat. Di akhirat tentu berbuah dosa karena menentang perintah Allah SWT. Semoga Allah mengampuni. Di dunia bisa berdampak pada dua hal. Pertama bersifat perasaan dan kedua adalah materi tubuh.

Dampak perasaan timbul ketika pelaku zinah merasa bersalah dan perlu waktu lama untuk menyembuhkan. Tapi, hal ini bisa disembuhkan dengan terapi kejiwaan terus-menerus. Sedangkan dampak materi pada tubuh yang tak bisa disembuhkan. Meskipun jiwa sudah tenang tapi tetap saja tubuh itu sudah ternoda akibat zinah. Telapak tangan bekas menjamah, kecupan bekas ciuman, hingga puncaknya adalah lahirnya seorang anak di luar pernikahan. Dan, biasanya jiwa itu terguncang lagi mengingat perbuatan zinah yang lalu dampak dari materi tubuh yang ternoda zinah. Padahal orang lain tidak ada yang mengetahuinya, bahkan pasangan hidupnya sekalipun.

Ini rahasia. Sssttt…Jangan bilang siapa-siapa ya! WOW!!

Tidak ada komentar: